Pupuk Kompos

pupuk kompos adalah
bahan kompos yang berasal dari limbah sampah organik

Saat ini pupuk kompos menjadi peranan pokok bagi dunia pertanian. Banyak para petani mengetahui dan sadar akan manfaat dari pupuk organik bagi tumbuhan mereka.

Jika dibanding dengan menggunakan pupuk buatan pabrik atau disebut juga pupuk anorganik, lebih banyak efek dan dampak buruknya bagi tanaman.

Selain itu, tanah yang terus menerus diberikan pupuk anorganik yang mengandung bahan kimia lama kelamaan kondisi struktur tanah akan mengalami kerusakan, tanah akan menjadi kering dan tidak subur lagi, sehingga berimbas pada kegagalan hasil panen berikutnya

Bacaan Lainnya

Selain manfaatnya bagi kesuburan tanah dan tumbuhan, pupuk kompos terbilang murah sehingga cukup memangkas biaya perawatan tanaman.

Jika mengingat penggunaan pupuk anorganik yang dibuat oleh pabrik pabrik cukup besar budget yang harus dikeluarkan untuk membelinya sedangkan hasil yang didapat pun tidak maksimal seperti penggunaan pupuk kompos. Maka dari itu, penggunaan pupuk kompos adalah solusi yang sangat tepat.

Untuk pembuatan kompos sebenarnya cukup sederhana, jika dilakukan dengan ketekunan maka pupuk yang didapatkan akan berkualitas baik.

Selain itu juga untuk menekan biaya, kita juga bisa membuat pupuk kompos sendiri dengan cara yang sederhana. Dan cara pembuatan pupuk kompos yang baik adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil penelitian, kotoran sapi mengandung unsur yang baik bagi kesuburan tanah dan tanaman.

Sebenarnya untuk memanfaatkan kotoran sapi bisa saja langsung di taburkan pada area tanaman.

Namun agar penggunaannya lebih maksimal dan lebih mudah untuk diserap oleh tanah dan tumbuhan, maka kita bisa mengolah kotoran sapi sebagai pupuk kompos yang baik.

Bahan bahan yang diperlukan

Sebelumnya kita membuat pupuk kompos yang baik, cukup siapkan kotoran sapi yang sudah ditiriskan atau bukan kotoran yang baru, serbuk gergaji, kapur gamping, abu dapur, pemicu mikroorganisme, air secukupnya.

Kemudian untuk alat alatnya cukup sediakan cangkul, sekop, gerobak sorong serta wadah untuk tempat pembuatan dan penyimpanannya.

Cara pembuatannya

  1. Tumpukkan kotoran sapi serta bahan bahan lainnya menjadi satu dalam satu wadah kemudian beri air.
  2. Setelah itu cangkul tumpukan tersebut supaya bahan bahan tersebut tercampur. Setelah semuanya tercampur, tutup wadah dengan plastic agar tidak terkena paparan sinar matahari ataupun terkena air hujan.
  3. Kemudian diamkan campuran bahan bahan tersebut selama kurang lebih satu minggu. Nah pada tahap inilah bagaimana proses pembentukan pupuk kompos itu berjalan.

Pencampuran

Setelah disimpan selama sekitar satu minggu, buka campuran tersebut agar mendapatkan oksigen kemudian aduk ulang atau proses pembalikan dengan menggunakan cangkul.

Kemudian tutup kembali dan ulangi proses tersebut hingga minggu ke empat. Sampai pada minggu keempat, campuran tersebut telah matang dan akan berwarna coklat kehitaman serta tidak lagi berbau.

Untuk mendapatkan pupuk yang halus dan bersih dari kotoran yang lain, maka pupuk tersebut bisa diayak. Kemudian pupuk kompos telah dapat diaplikasikan pada tanaman.

Berikut cara pembuatan pupuk kompos dengan bahan dasar dari kotoran sapi. Memang untuk prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 4 minggu, namun hal tersebut ditujukan agar mendapatkan pupuk yang baik dan berkualitas.

Dan pupuk kompos tersebut sangat terjamin untuk kualitas tanaman dan struktur tanah. Sehingga para petani akan mendapatkan hasil panen yang baik serta keuntungan yang didapat akan lebih banyak.

Baca juga: Apa Saja Bahan-bahan yang Bisa Digunakan untuk membuat Disinfektan Sendiri

Akhir Kata

Nah akhirnya sudah berada di penghujung artikel tentang pupuk kompos. Walaupun membutuhkan ketekunan namun pupuk kompos tidak kalah dengan pupuk kimia yang membutuhkan lebih dana. Pemanfaatan sisa-sisa limbah tumbuhan dan kotoran hewan menjadi sangat bermanfaat jika dibuat kompos.

Selanjutnya, jika ada kritik dan saran untuk memperbaiki tulisan ini mohon untuk berkomentar yang baik dan sopan. Dan semoga artikel ini memberikan wawasan baru bagi kamu untuk mengetahui tentang pupuk.

Terima kasih.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *