Pupuk Daun (cara membuat dan pengertiannya)

pupuk daun
Tanaman sedang disemprot dengan pupuk daun/ Gettyimages

FLP, Pengertian dan Pembuatan Pupuk Daun – Cuaca yang tidak menentu memang terkadang menjadi hal yang kurang menyenangkan.

Apalagi sampai berdampak pada tanaman kesayangan yang sudah ditanam berminggu – minggu. Melihatnya subur sudah pasti adalah tujuan utama.

Tapi jika sampai cuaca harus berdampak negatif pada tanaman kamu, maka kamu pun harus memutar otak demi melindungi tanaman dari bakteri – bakteri yang mengganggu.

Bacaan Lainnya

Oleh karenanya penggunaan pupuk sangat membantu untuk membuatnya semakin segar.

Baca Juga : Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Sukun

Pupuk daun salah satunya. Kamu tidak perlu memilih pupuk anorganik yang kadang bisa berakibat kurang baik untuk tanaman.

Seperti yang kamu ketahui daun sendiri merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting yang biasanya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis (sumber wikipedia).

Pengertian Pupuk Daun

Banyak jenis pupuk yang tengah beredar di pasaran sana. Menawarkan kelebihan – kelebihan tersendiri untuk tanaman kamu.

Tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya menggunakan media tersebut tanpa mengetahui beberapa manfaat dan penggunaannya untuk tanaman kamu.

Menurut situs belajar tani pupuk daun (foliar fertilizer) adalah istilah bagi pupuk yang cara aplikasinya dilakukan penyemprotan ke bagian daun.

Media ini pun terbagi menjadi 2 jenis, yaitu pupuk daun dan pupuk akar.

Berbeda dengan pupuk akar yang secara langsung di dalam tanah, pupuk daun berbentuk cair dan diaplikasikan pada daun langsung dengan cara disemprot. Penyemprotan ini berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman itu sendiri.

Pemberian pupuk daun berfungsi untuk melengkapi unsur hara yang telah diberikan melalui tanah atau akar. Tanaman pun bisa langsung menyerap unsur ini dengan lebih cepat jika dibandingkan pupuk akar.

Pembuatan Pupuk Daun

Ada beberapa bahan utama yang diperlukan untuk membuat pupuk daun. Diantaranya batang pisang, daun sirih sida dan buah mangga.

Bahan ini pun tidaklah susah untuk dijangkau karena pupuk daun memang tumbuh di sekitar kamu. beberapa contoh media yang dapat kamu jadikan pupuk daun antara lain daun apel, delima, kulit apel, sampah pisang, sisa buah bit, kulit mentimun dan masih banyak lagi.

Mulailah dari hal yang sederhana dulu. Oleh karenanya daun sirih sida adalah salah satu contoh simpel untuk kamu. Hal pertama yang perlu kamu sediakan adalah :

  1. Daun sirih sida 1 kg
  2. Air kelapa 0,5 liter
  3. Air pesusan beras (air beras yang masih putih) 0,5 liter
  4. Gula merah
  5. Madu
  6. Susu

Ingat, air pesusan beras ditambah dengan campuran gula merah, madu dan susu hingga 2 kg beratnya.

Tapi kamu juga bisa menambahkan campuran lain jika diperlukan. Susu yang dicampur ke dalam bahan – bahan tersebut terdiri dari dua macam, yaitu susu murni dan susu kaleng.

Baca juga: Cara Mengatasi Kulit Tangan Mengelupas

Setelah semua bahan lengkap maka langkah berikutnya yang perlu kamu lakukan adalah :

  1. Hancurkan atau remas – remas daun sirih sida kemudian campur ketiga bahan tersebut
  2. Sediakan wadah untuk membuat campuran bahan dan tutup rapat selama 7 hingga 10 hari
  3. Peras menggunakan saringan dan cairan itu sudah bisa diaplikasikan pada daun
  4. Simpan di daerah yang sejuk

Setelah semua prosedur selesai kamu lantas tidak bisa langsung menggunakannya begitu saja.

  1. Sediakan satu botol air untuk membuat cairan pupuk ukuran satu liter
  2. Masukan 2 tutup botol atau lebih
  3. Simpan selama 3 hari
  4. Kemudian cairan tersebut sudah bisa disemprot pada dedaunan

Penggunaan bahan sirih sida sebagai bahan utama pembuatan pupuk daun adalah untuk merangsang nitrogen diikat oleh akar.

Kandungan urea yang ada pada sirih sida sangat lah tinggi jadi akan menambah tanaman kamu semakin hijau dan segar.

Nah itulah sedikit tentang apa pupuk daun beserta cara membuatnya. Jika ada kritik dan saran untuk bisa disampaikan dengan sopan melalui kolom komentar. Semoga artikel ini menambah wawasan kamu untuk terus mengembangkan bakat bertani / berkebun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *